DEFINISI
Berasal dari kata thanatos : yang berhubungan dengan kematian, logos : ilmu
Thanatologi : ilmu yang mempelajari tentang kematian dan peruahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi
perubahan tersebut.
MATI
Mati : penghentian penuh menyeluruh dari semua fungsi vital tanpa kemungkinan dihidupkan lagi
Ada beberapa istilah :
- Mati suri
- Mati somatik
- Mati seluler
- Mati serebral
- Mati batang otak
- Mati klinis
MATI SURI ( Apparent death/ Suspended animation )
Adalah penurunan fungsi organ vital sampai taraf minimal yang reversibel. Diketahui ternyata hidup lagi setelah dinyatakan mati. Mati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat listrik atau tersambar petir,dan tenggelam.
MATI SOMATIS
Adalah keadaan dimana fungsi ketiga organ vital ( sistem saraf pusat, sistem kardiovaskuler dan sistem pernafasan ) berhenti secara menetap (ireversibel). Pada klinis tidak ditemukan :
1. Sistem saraf
- Refleks-refleks fisiologis dan patologis
- Tonus otot ? sehingga terkesan tubuh saat diangkat berat ( relaksasi primer )
- Tak tampak gerakan dada
- Tak teraba udara keluar masuk hidung
- Bulu / serat halus yang ditaruh di depan hidung tidak bergerak
- Tak terdengar suara aliran udara di depan hidung, di trakea, di dada
EEG mendatar
Nadi tidak teraba
Iktus kordis negatif
Denyut jantung tidak terdengar
MATI SELULER
Adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis.
Kerusakan terjadi pada semua organela sel terakhir pada mitokondria.
Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan
MATI SEREBRAL
Kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel kecuali batng otak dan serebelum, kedua sistem lain masih berfungsi dengan bantuan alat
MATI BATANG OTAK
Kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang reversibel, termasuk batang otak dan serebelum
Tanda awal :
Relaksasi primer
Berhentinya pernafasan
Berhentinya sirkulasi darah
Kulit pucat
Reflek kornea dan cahya (-)
Tanda lanjut :
Algor mortis ( penurunan suhu )
Livor mortis ( lebam mayat )
Rigor mortis ( kaku mayat )
Dekomposisi (pembusukan )
Maserase
Mumifiksasi
Saponifikasi
ALGOR MORTIS
Adalah penurunan suhu mayat
Suhu mayat dapat berubah karena
Ada beda suhu tubuh dengan suhu lingkungan
Tubuh sudah tidak ada metabolisme
Tidak ada sirkulasi yang meratakan suhu tubuh
Dipengaruhi oleh : baju, usia,sakit sebelumnya, dan lingkungan
Proses pemindahan panas melalui : konduksi, radiasi dan evaporasi
Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya penurunan suhu tubuh mayat :
Besarnya perbedaan suhu tubuh mayat dengan lingkungan
Suhu tubuh mayat saat mati
Aliran udara makin mempercepat penurunan suhu tubuh mayat
Kelembaban udara makin mempercepat penurunan suhu tubuh mayat
Konstitusi tubuh pada anak dan orang tua makin mempercepat penurunan suhu tubuh mayat
Aktivitas sebelum meninggal:
Sebab kematian
Pakaian tipis makin mempercepat penurunan suhu tubuh mayat
Posisi tubuh dihubungkan dengan luas permukaaan tubuh yang terpapar.
Cara melakukan penilaian algor mortis:
Tempat pengukuran suhu memegang peranan penting
� Dahi dingin setelah 4 jam post mortem
� Badan dingin setelah 12 jam post mortem
� Suhu organ dalam mulai berubah setelah 5 jam post
mortem
� Bila mayat mati dalam air, penurunan suhu tubuhnya
tergantung dari suhu, aliran dan kaeadaan airnya
� Berbagai skala waktu diajukan dengan rumus :
= 98,4 F - suhu rectal F
1,5 F
LIVOR MORTIS
(lebam mayat )
� Adalah warna yang muncul pada kulit orang
yang sudah mati
� Patofisiologi : adanya gravitasi bumi sehingga
darah menempati bagian tubuh terbawah,
intensitas dan luasnya berangsur-angsur
bertambah sehingga akhirnaya menetap.
Membentuk warna merah ungu ( livide )
Livor mortis terjadi karena :
� Ekstravasasi dan hemolisis sehingga
hemoglobin keluar
� Kapiler sebagai bejana berhubungan
� Lemak tubuh mengental saat suhu tubuh
menurun
� Pembuluh darah terjepit ole otot saat rigor
mortis
� Waktu terjadinya livor mortis :
� terjadi setelah mati somatis dan tampak 20-30
menit kemudian
� Dengan penekanan hilang ? < 6-10 jam
� ditekan tidak dapat hilang lagi ? n> 6 � 10
jam
Ada 5 warna lebam mayat yang dapat kita gunakan
untuk memperkirakan penyebab kematian :
� Merah kebiruan merupakan warna normal lebam
� Merah terang menandakan keracunan CO,
keracunan CN atau suhu dingin
� Merah gelap menunjukkan asfiksia
� Biru menunjukkan keracunan nitrit
� Coklat menandakan keracunan aniline
5 macam interpretasi Livor mortis :
� Tanda pasti kematian
� Menaksir saat kematian
� Menaksir lamam kematian
� Menaksir penyebab kematian
� Posisi mayat setelah terjadi lebam bukan
pada saat mati
Perbedaan livor mortis dan luka memar
Livor mortis Luka memar
lokasi Bagian tubuh terendah Sembarang tempat
pembengkakan Tidak ada Sering ada
Bila ditekan Hilang / Tidak
(tergantung waktu )
Tidak hilang
Incisi di tempat
bintik merah lalu
disiram air
Intravaskuler ( warna merah
darah akan segera hilang )
Ekstravaskuler
( warna merah darah
tidak hilang )
histologis epidermal subepidermal
RIGOR MORTIS
( kaku mayat )
� Patofisiologi rigor mortis :
� Terjadi bila cadangan glikogen habis ? aktin
dan miosin menggumpal
� Dimulai dari otot kecil ke arah dalam dan
menghilang juga dari otot kecil ( proteolisis )
� Bila otot dipaksa diregangkan maka otot akan
robek
� Dapat disertai atau tidak disertai pemendekan
serabut otot
Perubahan kekakuan pada mayat :
� Relaksasi primer : 2-3 jam setelah
kematian
� Rigor mortis
� Relaksasi sekunder
Skala waktu rigor mortis :
� Kurang dari 2-4 jam post mortal belum
terjadi rigor mortis
� Lebih dari 3-4 jam post mortal rigor mortis
mulia tampak
� Rigor mortis maksimal 12 jam post mortal
� Rigor mortis dipertahankan selama12 jam
Rigor mortis menghilang 24-36 jam post
mortal
Faktor yang mempengaruhi rigor mortis :
� Aktivitas pre mortal, mempercepat kaku
� Suhu tubuh tinggi, mempercepat kaku
� Bangun tubuh dengan otot athletis,
memperlambat akku
� Suhu lingkungan tinggi, mempercepat kaku
Kekakuan yang menyerupai rigor mortis :
� Cadaveric spasm
?kekakuan yang timbul pada saat kematian dan
menetap sesudah kematian akibat hilangnuya ATP
lokal saat mati karena kelelahan atau emosi yang
hebat sesat sebelum mati
� Heat stiffening
? kekakuan tubuh akibat lingkungan yang dingin
sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh dan
pemadatan jaringan lemak subkutan sampai otot
� Cold stiffening
? kekakuan otot akibat koagulasi protein karena
panas sehingga serabut otot memendek dan terjadi
fleksi sendi.Misalnya pada mayat yang tersimpan
dalam ruangan dengan pemanas ruangan dalam
waktu yang lama.
DEKOMPOSISI (pembusukan )
� Degradasi jaringan terutama protein akibat kerja
bakteri akan terbentuk gas H2S dan HCN selain asam
amino dan asam lemak dan akibat autolisis (
pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam
keadaan steril )
� Terjadi segera setelah kmatian seluler, baru tampak �
24 jam pasca mati berupa warna kehijauan pada perut
kanan bawah, yaitu daerah sekum yang isinya lebih
cair dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat
dengan dinding perut.
� Faktor yang mempengaruhi pembusukan :
bakteri, udara, kelembaban,air, suhu optimum
(21-37 C)
� INTERPRETASI :
Lamanya kematian, tergantung pada derajat
pembusukan.Lalat yang hinggap pada tubuh
yan membusuk pada 18 jam post mortal dan
bertelur setelah 8 jam kemudian.
MASERASI
� Adalah perubahan yang terjadi pada mayat yang mati
dalam kandungan yang mengandung dekomposisi protein
steril akibat proses autolisis
MUMIFIKASI
proses dehidrasi jaringan yang cukup cepat sehingga
terjadi pengeringan jaringan yang selanjutnya dapat
menghentikan pembusukan
Jaringan menjadi keras dan kering , warna gelap, keriput
dan tidak membusuk
Syarat terjadinya mumifikasi :suhu tinggi, kelembaban
rendah,aliran udara tinggitubuh dehidrasi dan waktu yang
lama.
SAPONIFIKASI
Terbentuk bahan berwarna keputihan , lunak atau
berminyak berbau tengik.
Hidrogenisasi asam lemka tak jenuh yang timbul
akibat pemecahan lemak tubuh oleh bakteri
Terbentuk pertama kali pada lemak superfisial
bentuk bercak, di pipi, di payudara,
bokong bagian tubuh atau ekstremitas.
Manfaat : perkiraan saat kematian, perkiraan
sebab kematian, posisi terakhir saat kematian.
sumber : http://jowo.jw.lt/file/ebook/newupdate/1109/02/Thanatologi_txt.txt
0 komentar:
Posting Komentar