STORY:
Sherlock Holmes bertemu untuk pertama kalinya dengan John Watson, yang kelak akan menjadi partnernya yang setia di sebuah sekolah asrama di Inggris. Kemampuan otak Holmes yang hebat, termasuk kemampuan deduksinya yang luar biasa meskipun di usia yang masih muda, membuat teman-temannya takjub. Namun, ketenangan sekolah tersebut pecah kala Holmes dan Watson mengetahui plot sebuah sekte Mesir yang akan melakukan serangkaian pembunuhan terhadap para pebisnis Inggris. Menjadi tugas sang detective muda dan sang partnerlah untuk memecahkan kasus ini sebelum semuanya terlambat.
Behind the Scene:
Sebenarnya, film ini memiliki potensi yang cukup tinggi bila kita menilik mereka –mereka yang terlibat di balik layar film tentang Sherlock kala masih remaja ini. Sebut saja, sutradara piawai Steven Svielberg yang duduk sebagai produser eksekutif, Barry Levinson yang bertindak sebagai sutradara, dan Chris Columbus yang menulis naskahnya. Namun meskipun ditukangi orang-orang besar dan mendapat review positif dari para kritikus, pendapatan film ini tetap kurang dari $20 juta. Meskipun begitu, film ini sempat masuk nominasi Academy Awards untuk satu buah kategori, yaitu Best Effect, Visual Effect.
0 komentar:
Posting Komentar