Subsitusi PHI

Rabu, Desember 30, 2015

| | | 0 komentar

7 Januari...sebentar lagi 7 Januari 2016, iya itu kemungkinan jadwal tes toefl yang selanjutnya (semoga penuhnya ga cepat, aamiin 🙏)
=======

Kalau dihitung-hitung itu sekitar 5 tahun yang lalu. Wah sudah lama sekali ya.
Kehidupan cepat sekali berputar, berjalan, tanpa sedetik pun bisa kita hentikan.
Waktu memang bisa membunuh, hati-hatilah, Nak.
Kau harus menghabiskan dan menggunakan waktumu dengan baik, jika tidak,  waktu yang akan menghabisimu dengan baik.

Beberapa bulan yang lalu, akhirnya bisa juga merasakan atmosfer di luar Sumatera Selatan.
Entahlah, walaupun perjalanan yang begitu singkat, hanya 10 hari. Itupun lama di perjalannya. Tapi tak mengapa, karena justru pada waktu di perjalanannya itulah yang mengasyikkan bukan??

Yah, bukan karena perginya ramai bersama teman sih, tapi lebih tepatnya, apa yang bisa kita lihat selama perjalanan. Itu lebih indah, daripada mengobral cekikikan yang tidak jelas. Iyakan??
Entahlah, tapi masing2 orang2 memang memiliki sudut pandang masing2.

Waktu itu tengah malam, bus kami sudah hampir di penghujung pulau sumatera, daerah lampung. Ingin melanjutkan perjalanan ke pulau seberang, pulau yang kata orang merupakan pulau yang paling padat di negeri ini.

Sesampainya di Pelabuhan Merak-Bakaheuni, kami lantas menyambung perjalanan dengan kapal feri, ya tentu saja untuk menyeberangi selat yang memisahkan kedua pulau ini.

Hari itu tengah malam, sekitar jam 3, orang2 habis turun dari bus, banyak melanjutkan tidurnya di kabin kapal.
Dan sebagian lagi, seperti kami, tak ingin hanya duduk manis di dalam kabin kapal menunggu untuk sampai diseberang.

Karena itu kami keluar, walaupun dibilang sangat gelap, tetap saja angin di luar sangat sejuk. Dan saat kau memandang ke bawah, airnya sungguh terlihat sangat hitam.

Ah selat ini, yang terlihat sangat kecil di peta, ternyata sangat besar, dalam, dan gelap. Iya sangat gelap.
Menatapnya dipinggiran kapal di waktu tengah malam, sungguh mengerikan.
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa memang dipisahkan oleh selat ini, yang saat kau melihatnya di peta, kecil saja ukurannya, tapi saat kau melihatnya secara langsung di pinggiran kapal, sungguh memang mereka dipisahkan dengan jarak yang sangat-sangat jauh. Kau mungkin baru bisa menyadari jarak ini, saat kau melihatnya secara langsung.

Tapi entahlah, ada rasa damai disana. Walaupun mungkin saat kau melihat air laut itu, kau mungkin saja teringat sesuatu, teringat kenangan.
Suasana yang menggiringmu ke masa lalu, mengingatkanmu akan banyak hal, mengingatkanmu akan kata-kata, orang-orang, dan sesuatu.
Kalau kau terlarut, ya mungkin saja kau bisa-bisa menangis saat itu.
Dan akhirnya kau menyadari kenyataan yang terbentang.
Sungguh jarak yang ada, jarak yang terbentang, memang "sangat-sangat jauh" kan??

Yah, memang itulah kenyataannya.
Lantas apa yang bisa kau lakukan??
Terkadang memang ada hal-hal yang tak bisa kita paksakan.
Cukup kita terima saja dengan hati yang lapang apapun hasilnya, apapun kenyataannya. Iya kan??
Jadi apa boleh buat??
Kita bisa apa??

Walaupun memang kita masih bisa berharap ke tempat yang padaNya semua harapan bergantung.
Yaa, kau masih bisa berharap padaNya, pemegang setiap takdir manusia.

Ditulis dengan sungguh-sungguh,
-mkdfhs, Rima-

Not need to know (1)

Kamis, November 19, 2015

| | | 0 komentar

Tau tidak kenapa sebuah bangunan itu kokoh dan dapat bertahan selama bertahun-tahun seiring waktu berjalan??

Karena disana terdapat pilar-pilar penguatnya.

Dan disana terdapat Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kenapa kita nyaman??

Sabtu, November 14, 2015

| | | 0 komentar

Pertanyaan ini sudah sangat mengganggu dalam beberapa hari terakhir ini, sampai akhirnya, tepatnya kemarin, saya mendapatkan jawabannya sendiri.

Kenapa ada rasa nyaman saat kita bersama seseorang??

Padahal masing-masing punya kesukaan terhadap hal yang berbeda
Padahal masing-masing sudah lama tak saling jumpa
Padahal masing-masing memiliki karakteristik sendiri

Tapi kenapa rasanya berbeda??
Rasanya nyaman sekali saat bersama mereka.

=======

Kau tau bagaimana cara membedakannya??

Caranya mudah.
Kau dapat menjadi dirimu sendiri saat bersama mereka.
Benar-benar menjadi dirimu sendiri.

Tanpa pernah peduli mereka akan menyukaimu atau tidak.
Tanpa pernah berpura-pura bahagia saat di depan mereka.
Tanpa pernah bersandiwara melakukan hal-hal konyol untuk membuat mereka suka padamu dan tertawa.

Kau benar-benar nyaman menjadi dirimu yang sebenarnya di depan mereka.
Iya itulah cara membedakannya.

Lantas,
Kau tahu kenapa kau merasa nyaman??

Kau nyaman menjadi dirimu sendiri di hadapan mereka tanpa pernah harus berpura-pura, tanpa pernah harus khawatir, tanpa pernah harus curiga.

Kau tahu??

Itu karena adanya ketulusan.
Iya, tulus.

Tak ada rasa saling menganggap rendah.
Tak ada rasa saling meremehkan.
Tak ada rasa saling tidak suka 'di belakang'.
Tak ada rasa saling menjatuhkan dan 'sensi'.

Kenapa kau merasa nyaman??

Karena disana ada ketulusan.

Ketulusanlah yang membuat kau nyaman bersama seseorang.
Baik ketulusan yang dimiliki orang itu, juga ketulusan yang kau punyai.

RH
*di pagi Sabtu, November yang sejuk

Tulisan Kesekian~

Minggu, Februari 22, 2015

| | | 0 komentar
Tidak semuanya harus kita tuliskan di dunia maya. yah, itu benar.
Alasannya ??
Karena kita sebenarnya sudah punya satu tempat terbaik, tempat curhat, tempat berharap, tempat memohon, tempat bercerita, tempat berkeluh kesah...lantas apa lagi yang kita perlu ?? tak ada kan?? sudah lengkap bukan ??
Tapii terkadang ada yang perlu atau bahkan saja harus kita bagi kepada orang lain, itulah...

=======

Orang bilang, "kehilangan mengajarkan kita hakikat memiliki". Tentu saja!!
Saat kita kehilangan benda, handphone misalnya, rasanya sedih sekali bukan??
Ah kenapa harus handphone itu yang hilang?? padahal didalamnya banyak foto-foto lama, screenshoot kata-kata keren, kontak-kontak penting, dan parahnya lagi semua orang sudah tau nomor kita yang ada di handphone itu??
Hari pertama-tama kehilangan mungkin masih biasa saja dan mungkin malah sudah diganti dengan yang lain.
Tapi rasa kehilangan atas pernah memiliki itu malah akan lebih terasa saat berlalunya waktu.
Kadang, kita jadi ingat, "ah dulunya kan aku beli pake uang sendiri"
terus teringat yang lain lagi, "ah dulunya kan aku tertolong mengerjakan latihan super sulit yang materinya ga ada di buku berkat handphone ini"
atau yang lain lagi, "ah dulunya kan pernah ada acara mendadak yang mengundang orang-orang yang saya kagumi, lantas minta foto bareng pakai handphone itu, dan sekarang gambarnya sudah hilang"
atau lagi, "ah dulunya kan handphone itu pernah di servis selama sebulan, sempet buat aku khawatir banget jangan-jangan sudah rusak tahap serius dan ga bisa dipakai lagi"
Saat telah melewati semua kejadian itu, lantas tiba-tiba bendanya menghilang. ah apalah rasanya kan??
Tidakkah kita baru mengerti hakikat memiliki saat benda itu menghilang??
Tidakkah kita baru memahami betapa berartinya benda itu ??
Yah, begitulah arti memiliki.
Tapi disaat semuanya menghilang, bukan berarti kita boleh bermuram durja sepanjang waktu.
Ingatlah Nak, Setiap kejadian yang terjadi itu untuk sebuah alasan. jadi sebuah kejadian terjadi karena ada alasannya.
Semuanya telah disusun rapi oleh-Nya.
Sebab Akibat.
Hidup ini kalau saja kita pahami merupakan serangkaian sebab akibat.
Oke, coba kita review sebentar kehidupan kita kebelakang.
Bagimana?? banyakkah kita kehilangan??
Dan disaat bersamaan banyakkah juga kita menerima gantinya??
hihihi *numpang ketawa bentar *abaikan
Ironis bukan??
Itulah sebab akibat!!
Saat kita kehilangan seseorang tempat berbagi, tempat berdiskusi, tempat bercerita, tempat belajar bersama ataupun saat kita kehilangan hewan peliharaan, bagimana rasanya??
Menyidihkan. Menyedihkan sekali.
Tapi apa yang bisa kita paksakan??
Tidak mungkin kita menyeretnya kembali untuk tetap tinggal disamping kita bukan??
Itulah Skenario-Nya Nak. Skenario dari pemilik skenario terbaik.
Tapi percayalah, itu semua terjadi adalah yang terbaik untuk kita. Dengan menyakini hal ini saja, semua kesedihan yang amat menyedihkan tadi bahkan bisa terhapuskan, Nak.
Lihatlah positifnya, bukankah Dia telah mengirimkan, ah bukan, lebih tepatnya memperkenalkan orang-orang baru di kehidupan kita, sebagai pengganti kehilangan tadi.
Orang-orang baru yang bahkan dari mereka kita bisa belajar banyak hal, belajar keseimbangan mengenai sikap masing-masing atas relikui kehidupan. atau bahkan bisa membantu kita menemukan kembali sesuatu yang telah terpendam sejak lama, dan bahkan lagi dari orang-orang yang baru ini, kita jadi menemukan hal baru, sudut pandang baru yang dulunya belum pernah kita pikirkan.
Bagaimana ??
Masihkah kita patut bersedih hati lagi ?? bermuka sendu ?? bermuram durja ??
Tidak kan ??
Everything will be new, won't it ?? ^____^
Pernah nemu quote keren, yang anehnya quote semacam ini malah saya temukan dari novel fantasy, bukan dari buku motivasi-motivasi keren tingkat tinggi.
Quotenya berbunyi begini, "Don't pity the dead, Harry. But pity the living. And above all, pity those who live without love" *AD
Terkadang, ah bukan, lagi-lagi memang kita salah memahami, Nak. Manusia itu malah banyak belajar dari cerita. cerita-cerita kehidupan. bukan langsung dari kata-kata keren dari seseorang yang keren yang kita dapat secara langsung.

=======
 angin



-RH-
22-02-2015
10.37

Berhenti sejenak. . .

Sabtu, September 06, 2014

| | | 0 komentar


Malam ini, 5 September 2014, lunar bersinar dengan terang.
Malam yang indah untuk kesekian kali. ah bukankah malam memang selalu indah??
Kau tahu kenapa Dia Sang Kholik menyukai waktu malam??
Tentu saja, karena pada malam hari semua kesibukan dunia terhenti. Orang-orang kembali ke rumah masing-masing. Jalanan lengang. Sepi. Hanya ada kita dan Dia. Malam, waktu yang paling baik untuk bersujud kepada-Nya, kepada-Mu Yaa Rabb.
Baiklah, tulisan kali ini tidak akan membahas soal 'malam'.
Kata orang, "kesibukan dunia bisa membunuh manusia". apakah ini benar?? oke, mari kita lihat.
Kadang kita lupa, kita hidup dengan hari-hari.
Saat buru-buru berangkat kerja, sekolah, kuliah, ataupun kemana lah, tidak kah kita saat itu memperhatikan jalanan, pohon-pohon, burung-burung yang bernyanyi di tengah indahnya pagi, langit yang disaput awan putih bersih?? tidak kah kita memperhatikan itu?? tidak kah kita berhenti sejenak memusingkan rutinitas yang membosankan dan berpikir bahwa "ah ternyata indah sekali kehidupan yang kita punyai sekarang ini".
Kita hidup hanya sekali. bagaimana mungkin kita melewatkan kesempatan untuk hidup ini begitu saja.
Cobalah mendongakkan kepala sedikit di tengah perjalanan, duhai teman. bukankah itu semua bisa membuat hatimu lega.
Menyadari bahwa setiap jengkal kehidupan yang kita punyai sekarang ini adalah karena kasih sayang-Nya yang teramat besar dan tak akan pernah habis oleh ruang dan waktu.
Jangan-jangan kita lupa bahwa kita sekarang ini sedang dalam “perjalanan”.
Perjalanan untuk menyadari bahwa kita masih hidup di dunia ini, di Bumi milik Allah SWT.
ah, sayang sekali jika lewatkan begitu saja kan??
Kita hidup dengan hari-hari.
Lantas bagaimana mungkin kita menjalani hari-hari hanya untuk memenuhi kebutuhan dunia ini saja yang bahkan tidak akan pernah ada batasnya??
 . . .

Psychological Profiling

Minggu, Agustus 12, 2012

| | | 0 komentar
Teknik Psychological Profiling sebenarnya telah mulai digunakan secara informal sejak akhir 1940. Tujuannya adalah untuk mengungkap pembunuhan berantai (serial crime) manakala aparat penegak hukum telah

Arsenik

| | | 0 komentar

Sejarah kriminal mencatat, bahwa peracunan dengan arsen merupakan peracunan yang paling sering dilakukan orang (meliputi 31 % dari pembunuhan dengan peracunan) dan telah